Rabu, 20 Maret 2013

DR H Zainuddin MZ, Lc MA
Pakar Hadis dan Dosen Pascasarjana IAIN Sunan Ampel

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Dinarasikan Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa membacakan sekali shalawat buatku, maka Allah melipatgandakan sepuluh kalinya.” (HR Ismail bin Isahaq al-Qadhi) 

Kesempurnaan kajian hadis tentunya dengan menindaklanjuti hadis-hadis aplikasinya. Karena mustahil Nabi Muhammad SAW hanya pintar memberikan intruksi, tanpa memberikan contoh. Oleh sebab itu setiap muncul hadis intruksi, tentunya harus disempurnakan pemahaman hadis aplikasinya.
Berikut ini penulis paparkan hadis aplikasi bacaan shalawat Nabi SAW. Shalawat bentuk plural dari kata shalat. Menurut arti bahasanya adalah do’a, rahmat, istighfar (ampunan), dan pujian Tuhan terhadap Rasul-Nya. Ibn Qayyim (nama lengkapnya adalah Muhammad ibn Abu Bakar Syamsuddin Abu Abdullah ibn Qayyim al-Jauziyah) dalam bukunya, Jala’ al-Afham halaman 81, menjelaskan bahwa makna shalawat mengacu pada dua perkara, yaitu pertama berarti do’a dan keberkatan, dan kedua berarti ibadah.

Dengan demikian, makna shalawat Nabi adalah mendo’akan Nabi Muhammad SAW. Intruksi mengucapkan shalawat merupakan nash yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadis Nabawi, agar umat Islam selalu membacakan shalawat untuk Nabi SAW Sebagaimana firman-Nya:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
   “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (al-Ahzab: 56)
Hadis Nabi SAW:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: اِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Dinarasikan Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa membacakan sekali shalawat buatku, maka Allah melipatgandakan sepuluh kalinya.” (HR Ismail bin Isahaq al-Qadhi)

Hadis ini diriwayatkan oleh Ismail bin Ishaq al-Qadhi dalam Fadhl ash-Shalat. Menurut Nashiruddin, sanad (mata rantai perawi) hadis ini shahih. Semua perawinya adalah perawi kodifikasi (kitab, ed.) ash-Shahih.

Hadis aplikasi shalawat
Dari hasil penelitian, ditemukan hadis-hadis aplikasi bagaimana Nabi SAW memberikan bimbingan kepada umat cara membacakan shalawat untuk beliau. Inti hadis aplikasi bacaan shalawat Nabi telah diriwayatkan oleh Ka’ab ibn `Ajrah RA:
عَنْ كَعْبِ بْنِ عَجْرَةَ قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ (اِنَّ اللهَ وَ مَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا) قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ قَدْ عَلِمْنَا السَّلاَمَ عَلَيْكَ، فَكَيْفَ الصَّلاَةَ؟ قَالَ: قُوْلُوْا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ، وَ آلِ اِبْرَاهِيْمَ، اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ وَ صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ، وَ آلِ اِبْرَاهِيْمَ، اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
   Ka’ab ibn `Ajrah RA berkata, “Ketika turun firman Allah SWT, ‘Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya membacakan shalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bacakanlah shalawat untuk dia dan ucapkanlah salam penghormatan.’ (al-Ahzab: 56). Para shahabat berkata: ‘Wahai Nabi, kami sudah mengetahui bacaan salam untuk Tuan, maka bagaimana kami membaca shalawat untuk Tuan?’ Nabi SAW membimbing mereka: ‘Ucapkanlah: ‘Allahumma shalli ‘ala Muhammad... (ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarganya…).’” (HR Ismail bin Ishaq al-Qadhi)
Hadis ini diriwayatkan oleh Ismail bin Ishaq al-Qadhi dalam Fahdl ash-Shalat. Sanad (mata rantai perawi) hadis ini adalah: Husyaim dari Yazid bin Abi Ziyad dari Abdurrahman bin Abi Laila dari Ka`ab bin `Ajrah RA. Menurut Nashiruddin, sanad hadis ini lemah. Yazid bin Abi Ziyad al-Qurasyi al-Hasyimi al-Kufi dinilai lemah segi hafalannya.
Dari paparan di atas dapat difahami, sudah lama para sahabat mendapatkan intruksi untuk membacakan salam buat Nabi SAW dan mereka juga telah memahami bagaimana aplikasi bacaan salam tersebut. Namun ketika umat mendapatkan perintah untuk membacakan shalawat kepada Nabi, mereka belum faham bagaimana aplikasi bacaan shalawat tersebut sehingga mereka memohon bimbingan kepada Nabi bagaimana tata cara membacakan shalawat untuk Nabi. Maka Nabi SAW mengajarkan kepada mereka. Dalam sebuah riwayat, sebagaimana Nabi mengajarkan al-Qur’an kepada mereka.
Hadis instruksi membacakan shalawat bukan hanya ditujukan kepada pribadi Nabi Muhammad SAW, melainkan juga kepada para Rasul lain, khususnya Nabi Ibrahim as. sehingga umat mengenal istilah shalawat al-Ibrahimiah.

Macam-macam bacaaan shalawat
Nabi SAW telah mengajarkan beberapa bacaan shalawat kepada umatnya. Bahkan, penulis telah mendapatkan sebanyak delapan belas macam bacaan shalawat yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya, ada yang sedang dan ada juga yang panjang. Semua itu diserahkan kepada umat untuk memilih contoh-contoh yang menjadi kemampuannya dalam bershalawat. Di antaranya adalah:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ، وَ آلِ اِبْرَاهِيْمَ، اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ وَ صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ، وَ آلِ اِبْرَاهِيْمَ، اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
   “Ya Allah, semoga kesejahteraan terlimpah kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkannya kepada Ibrahim dan keluarkan Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji lagi Mahamulia. Ya Allah berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberkati dan memberikan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji lagi Mahamulia.” (HR Ismail bin Ishaq al-Qadhi)

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَ رَسُوْلِكَ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ اِبْرَاهِيْمَ، اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَ بَارِكْ عَلَيْهِ وَ أَهْلِ بَيْتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ، اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
   “Ya Allah, semoga kesejahteraan terlimpah kepada hamba-Mu, rasul-Mu dan keluarganya. Sebagaimana Engkau melimpahkan kesejahteraan kepada keluarkan Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji lagi Mahamulia. Ya Allah berkatilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau memberkati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Mahaterpuji lagi Mahamulia”. (HR Ismail bin Ishaq al-Qadhi)
Hadis ini diriwayatkan oleh Ismail bin Ishaq al-Qadhi dalam Fadhl al-Shalat. Sanad (mata rantai perawi) hadis adalah: Mahmud ibn Khidasy dari Jarir dari Mughirah dari Abu Musy’ir dari Ibrahim. Menurut Nashiruddin, sanad hadis ini mursal (gugur shahabat) dan shahih. Ibrahim adalah ibnu Yazid al-Nakha’i. Ia meriwayatkan dari tokoh-tokoh shahabat seperti Masruk, al-Aswad, Abdurrahman ibn Yazid, Alqamah dan lainnya. Abu Musy’ir adalah ibnu Ziyad bin Kulaib. Mughirah adalah ibnu Muqsim al-Dhabbi. Jarir adalah ibnu Abdul Hamid.
Contoh yang lain shalawat untuk Nabi SAW adalah:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صَلَواَتِكَ وَ بَرَكاَتِكَ عَلَى مُحَمَّدٍ، كَمَا جَعَلْتَهَا عَلَى  آلِ اِبْرَاهِيْمَ، اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
   “Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan dan rahmat-Mu untuk keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau melimpahkannya kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji, Maha Mulia.” (HR Ismail bin Ishaq al-Qadhi)
Hadis ini diriwayatkan oleh Ismail bin Ishaq al-Qadhi dalam Fadhl ash-Shalat. Sanad (mata rantai perawi) hadis adalah: Sulaiman bin Harb dari as-Suri bin Yahya dari al-Hasan. Menurut Nashiruddin, Sanad hadis ini mursal (gugur shahabat) dan merupakan hadis shahih. Al-Hasan adalah ibnu Abi al-Hasan al-Basri. Hadis di atas juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (2/508).

Mengutamakan shalawat yang ma’tsur
Shalawat al-ma’tsur artinya bacaan shalawat yang memang dapat dibuktikan benar-benar merupakan bimbingan Rasulullah SAW kepada umatnya. Sekiranya sudah begitu lengkap dan sempurna bimbingan Rasulullah SAW dalam membacakan shalawat untuk beliau, kenapa umat Islam justru ada yang memilih beragam shalawat yang dikarang manusia biasa? Semoga wujud kecintaaan kita kepada Nabi SAW menjadikan kita lebih memilih bacaan shalawat yang al-ma’tsur daripada bacaan shalawat yang redaksinya disusun oleh manusia biasa.
sumber : www.majalahgontor.net

0 Comments:

Business

Business

BTemplates.com

Sports
Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Recent

Bottom Ad [Post Page]

Blog Archive

Search

Find Us On Facebook

Advertisement

Ads

Featured Video

Video Example

Subscribe Us

Video Of Day

Video Example

Text Widget

Sample Text

About Me

Foto saya
Alumni UMSIDA, sekarang berkhidmat sebagai Guru Madrasah Pinggiran

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Footer Logo

Footer Logo

YOUR PERFECT STYLE

Nam eget nisi mauris. Donec purus lacus, congue eget tortor sed, dapibus pretium ante

Breaking News

Sponsor

Ads

Full width home advertisement

BTemplates.com

Ads

Flickr Images

Games

Games

Blog Archive