DR H Zainuddin MZ, Lc MA
Pakar Hadis dan Dosen Pascasarjana IAIN Sunan Ampel
عَÙ†ْ اَبِÙ‰ Ù‡ُرَÙŠْرَØ©َ رَضِÙ‰َ اللهُ عَÙ†ْÙ‡ُ
Ù‚َالَ: اِÙ†َّ رَسُÙˆْÙ„َ اللهِ صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ Ùˆَ سَÙ„َّÙ…َ Ù‚َالَ: Ù…َÙ†ْ صَÙ„َّÙ‰
عَÙ„َÙ‰َّ صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ عَØ´ْرًا
Dinarasikan Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa
membacakan sekali shalawat buatku, maka Allah melipatgandakan sepuluh kalinya.”
(HR Ismail bin Isahaq al-Qadhi)
Kesempurnaan kajian hadis tentunya dengan menindaklanjuti
hadis-hadis aplikasinya. Karena mustahil Nabi Muhammad SAW hanya pintar
memberikan intruksi, tanpa memberikan contoh. Oleh sebab itu setiap muncul
hadis intruksi, tentunya harus disempurnakan pemahaman hadis aplikasinya.
Berikut ini penulis paparkan hadis aplikasi bacaan shalawat Nabi SAW.
Shalawat bentuk plural dari kata shalat. Menurut arti bahasanya adalah
do’a, rahmat, istighfar (ampunan), dan pujian Tuhan terhadap Rasul-Nya.
Ibn Qayyim (nama lengkapnya adalah Muhammad ibn Abu Bakar Syamsuddin Abu
Abdullah ibn Qayyim al-Jauziyah) dalam bukunya, Jala’ al-Afham halaman
81, menjelaskan bahwa makna shalawat mengacu pada dua perkara, yaitu pertama
berarti do’a dan keberkatan, dan kedua berarti ibadah.