Kolom Perpsektif GATRA, 25 April-1 Mei 2013, hal 130.
Oleh Hajriyanto Y. Thohari
SETIAP negara yang demokratis memiliki lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Anggota legislatif dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Maka hari-hari ini menjadi hari-hari yang panjang bagi partai-partai politik untuk menyusun calon anggota legislatif alias caleg: jika nanti terpilih singkatan dari calon legislatif, tapi jika gagal singkatan dari calon teleg-teleg. Pasalnya, sudah menguras banyak dana untuk kampanye toh tidak juga terpilih: yang ada adalah penyesalan.
Lembaga legislatif sering disebut parlemen. Parlemen (parliament) berasal dari bahasa Perancis Parle, artinya bicara. Parlemen memang tempat berkantor wakil-wakil rakyat yang pekerjaannya bicara: bekerja dengan kata-kata. Parlemen atau DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan: ketiganya dilakukan dengan kata-kata. Begitu banyaknya berkata-kata sampai mereka sering tidak menyadari adanya kesenjangan yang sangat lebar antara kata-kata dan perbuatannya.
Oleh Hajriyanto Y. Thohari
SETIAP negara yang demokratis memiliki lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Anggota legislatif dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Maka hari-hari ini menjadi hari-hari yang panjang bagi partai-partai politik untuk menyusun calon anggota legislatif alias caleg: jika nanti terpilih singkatan dari calon legislatif, tapi jika gagal singkatan dari calon teleg-teleg. Pasalnya, sudah menguras banyak dana untuk kampanye toh tidak juga terpilih: yang ada adalah penyesalan.
Lembaga legislatif sering disebut parlemen. Parlemen (parliament) berasal dari bahasa Perancis Parle, artinya bicara. Parlemen memang tempat berkantor wakil-wakil rakyat yang pekerjaannya bicara: bekerja dengan kata-kata. Parlemen atau DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan: ketiganya dilakukan dengan kata-kata. Begitu banyaknya berkata-kata sampai mereka sering tidak menyadari adanya kesenjangan yang sangat lebar antara kata-kata dan perbuatannya.