Oleh : Prof. Dr. H.
Yunahar Ilyas , Lc, M. Ag
Pendahuluan
Dua tahun yang lalu, Muhammadiyah mengumumkan bahwa 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Selasa
30 Agustus 2011, sementara pemerintah cq Menteri Agama mengumumkan bahwa
1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Rabu 31 Agustus 2011. Ini bukan kali pertama hasil
hisab Muhammadiyah tentang
awal Syawal berbeda dengan Pemerintah. Perbedaan awal Syawal
tersebut selalu
mengundang diskusi, debat, bahkan
polemik.
Tema-tema yang diskusikan antara lain adalah mana
yang lebih valid antara metode rukyah (ru'yah al-hilâl) dengan metode hisab (al-hisâb), apakah metode hisab
mengabaikan
sunnah atau tetap mengikuti sunnah tetapi dengan pemahaman yang berbeda, apakah metode wujudul hilal (wujûd al-hilâl)
dapat dipertanggung jawabkan, apakah ada dasar menentukan imkaniyah ar-ru'yah 2
derajat,
apakah rukyah itu ta'qquli atau ta'abbudi
dan juga permasalahan
tentang siapakah yang dianggap
sebagai ulil amri.