Sejarah
telah membuktikan, naiknya orang-orang yang sukses di panggung dunia
hanya karena kekuatan dirinya memegang keyakinan yang melahirkan
dinamika, konsistensi, dan tidak pernah takut menghadapi resiko.
Lihatlah
contoh dan tauladan terbaik ummat, Rasulullah Muhammad saw, ketika
mendapat cercaan, hinaan dan kemudian di bujuk dengan segala kenikmatan
dunia agar ia meninggalkan keyakinananya. Dengan berani dan penuh
keyakinan Rasulullah bersabda: “
“ Betapapun engkau letakkan
matahari di tangan kananku dan rembulan ditangan kiriku, tidaklah aku
akan mundur dari dakwah ini, sampai nyawa memisahkan diriku.”.
Atau
lihat Bilal Bin Rabbah sahabat Rasulullah, ketika tubuhnya terpanggang
panas matahari, kulitnya terkelupas karena pecutan cambuk
keangkaramurkaan. Dan ia di paksa untuk kembali kepada kekafiran. Tetapi
apa yang terjadi, dengan penuh keyakinan Bilal berkata; ahad ahad ahad
dan seterusnya. Itulah sekelumit contoh dari penggalan sejarah.
Berbeda
dengan orang yang selalu pesimis menjalani hidup, ia hanya melihat
kelemahan dirinya dan tidak mau belajar dari keadaan orang lain.
Sehingga ia kehilangan keberanian untuk melangkah, maka separuh hidupnya
mengalami kegagalan.
Kegagalan adalah momok dalam kehidupan kita. Dan ini sering kita alami, sehingga merasa hidup kita kurang beruntung.
Apapun
bentuk kegagalan, besar atau kecil, jika ia telah melanda kita maka
yang kita perbuat adalah keluhan-keluhan belaka. Seorang yang sudah di
hinggapi perasaan takut akan kegagalan, maka ia sangat enggan untuk
melakukan pekerjaan. dan inilah yang melahirkan sikap skeptis ( keraguan
) terhadap hidup, hingga merasakan seakan hidup tidak berarti.
Orang
yang mempunyai keberanian menghadapi resiko kebanyakan hidupnya tenang
dan tidak di hantui rasa was-was, khawatir dan cemas. Mereka menyadari
bahwa hidup memang selalu dihadapkan pada masalah yang di belakangnya
penuh dengan resiko.
Takut menghadapi kegagalan, berarti tidak
berani mengambil resiko dari tindakannya. Orang yang selalu takut dengan
resiko kegagalan, maka ia juga takut untuk bertindak. Dan orang yang
takut bertindak serta berbuat, maka selamanya ia tak akan menjumpai
kesuksesan, sebab memang selamanya tak pernah melakukan sesuatu.
Maka
lebih baik berbuat dan gagal ketimbang tidak berbuat sama sekali karena
takut menanggung resiko kegagalan. Kegagalan memang merupakan
konsekwensi dari tindakan yang kurang mengena pada sasaran.
Sumber : renungan hidup
Rabu, 31 Juli 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Posting Komentar