fadhilaramadhani-chan |
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabrakatuh
Ramadhan 1434 H kali ini memang terasa begitu berbeda denngan
Ramadhan-Ramadhan yang lain, khususnya bagi penulis, walau sejatinya
memang setiap Ramdhan memang selalu berbeda. Ramadhan 1434 H pun
terbilang unik dan sedikit menjadi polemik, dimana untuk memulainya
terdapat perbedaan, yaitu bagi yang memulai 1 Ramadhan 1434 H pada hari
Selasa tanggal 9 Juli 2013 M dan pada hari Rabu tanggall 10 Juli 2013 M.
Menurut penulis, bagi yang memulai 1 Ramadhan-nya 9 Juli 2013 M yaitu
Muhammadiyah dan lainnya, sedangkan bagi yang memulai 1 Ramadhan-nya 10
Juli 2013 M harus sepakat untuk mengisi bulan Ramadhan kali ini agar
lebih berkualitas bagi keimanan dan menuju kepada Ketaqwaan yang
paripurna dan istiqomah. Jika dahulu Nabi Muhammad SAW dan para sahabat,
terlepas dari keistimewaanya, juga merupakan manusia seperti
manusia-manusia saat ini, maka tentu manusia-manusia saat inipun mampu
menggapai hikmah seoptimal mungkin yang berada pada bulan Ramadhan.
Walaupun dinamika diskusi terkait perbedaan penentuan 1 Ramadhan 1434 H
memang hangat di berbagai media. Namun sangat di sayangkan, ketika
penulis mengikuti suatu acara talkshow menjelang sidang itsbat pada 07
Juli 2013 M, pejabat sekelas Wakil Menteri Agama memberikan paparan yang
tidak berdasar atas Muhammadiyah terkait sidang itsbat dan parameter
(kriteria) yang berkembang di Indonesia. (bisa dilihat di : http://youtu.be/zYSvrKnKy88)
Kembali kepada poin utama pembahasan, yaitu tentang Analisa 1 Syawal
1434 H yang tentunya juga di nantikan oleh umat Islam yang akan
menjalani ibadah shaum selama satu bulan. Disini penulis akan bebricara
dalam perspektif 3 kriteria yaitu : Kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal
(WH), Kriteria Imkanur Rukyat (IR) 2-3-8, dan Kriteria Imkanur Rukyat
(IR) 4-6,4. Sekali lagi perlu diingat, kriteria hisab hakiki Wujudul
Hilal (WH) di gunakan oleh Muhammadiyah, sedangkan kriteria Imkanur
Rukyat (IR) 2-3-8 dipegang oleh negara-negara yang tergabung dalam
MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan
Sinngapura). Namun ada yang menarik, jika kriteria 2-3-8 yang dipegang
MABIMS itu memiliki arti bahwa ketika saat ijtimak, jika salah satu dari
3 kriteria itu sudah terpenuhi maka sudah memenuhi kriteria IR 2-3-8
MABIMS, namun kriteria IR 2-3-8 yang dipegang oleh Pemerintah Indonesia
(Kemenag RI) sedikit berbeda, yaitu kriteria IR 2-3-8 sudah memenuhi
syarat jika ke-3 syarat diatas sudah sudah terpenuhi. Itu terjadi ketika
ada perbedaan jatuhnya Idul Fitri pada 2011, dimana pemerintah
Indonesia berbeda dengan negara-negara MABIMS lainnya. Dan untuk
kriteria Imkanur Rukyat 4-6,4 yang sejatinya merupakan kriteria IR yang
di usulkan oleh Prof. Thomas Djamaludin dari LAPAN yang kini kriteria
tersebut di gunakan oleh PERSIS (Peratuan Islam).
Berikut penulis kembali ketengahkan kriteria-kriteria yang akan dibahas :
- Kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal (WH)
Kriteria hisab hakiki Wujudul Hilal (WH), dalam menentukan suatu kondisi telah masuk bulan baru memiliki 3 syarat, yaitu :
1) Telah terjadi ijtimak,
2) Ijtimak terjadi sebelum Matahari terbenam,
3) Saat Matahari terbenam, piringan atas Bulan masih berada di atas ufuk
2. Imkanur Rukyat (2-3-8) MABIMS
Untuk memasuki bulan baru ketika terjadi ijtimak, kriteria Imkanur Rukyat (IR) 2-3-8 ini memiliki syarat :
1) ketinggian minimal 2 derajat,
2) jarak bulan-matahari minimal 3 derajat, dan
3) umur bulan minimal 8 jam
3. Kriteria Imkanur Rukyat 4-6,4
Untuk memasuki bulan baru, pada saat hari ijtimak, berdasarkan kriteria ini, akan memasuki bulan baru jika :
1) Jarak Bulan-Matahari >6,40
2) Beda tinggi Bulan-Matahari > 40.
Untuk kriteria Imkanur Rukyat (IR) 4-6,4 yang digunakan Persatuan Islam (PERSIS) berikut penjelasannya :
Berdasarkan Keputusan Bersama Dewan Hisab Dan Rukyat Dan Dewan Hisbah
Nomor: 005/Pp-C.1/A.3/2012 Nomor: 019/Pp-C.1/A.2/2012 Tentang Kriteria
Imkanur Rukyah Persis yang memutuskan bahwa:
Pertama :
Kriteria Imkanur Rukyah harus didasarkan pada prinsip visibilitas hilal yang ilmiah, teruji dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kedua :
Kriteria Imkanur Rukyah yang dimaksud poin (1) pada saat ini adalah jika
posisi bulan pada waktu ghurub (terbenam matahari) di salah satu
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia :
- Beda tinggi antara bulan dan matahari minimal 4 derajat, dan
- Jarak busur antara bulan dan matahari minimal sebesar 6.4 derajat
Berikut data astronomi pada Rabu 7 Agustus 2013 M menggunakan aplikasi Accurate Times :
Geocentric Calculation :
By the Name of Allah
Islamic Crescents' Observation Project
Accurate Times 5.3, By Mohammad Odeh
* Settings:-
- Calculations for Shawwal 1434 AH Waxing Crescent (New, Evening).
- Crescent Visibility on: Wednesday 07/08/2013 CE
- Calculations are Done at Best Time at: 18:03 LT
- Calculations are Geocentric.
- INDONESIA Jakarta, Long: 106:50:43,0, Lat: -06:12:41,0, Ele:10,0, Zone:7,00
- Summer time is: Off
- Height above mean sea-level affects rise and set events.
- Refraction Settings: Temperature: 10 °C Pressure: 1010 mb
- Delta T: 68,34 Second(s)
=======================================================================
- G. Conjunction Time: 07/08/2013 CE, 04:51 LT
- Julian Date at Time of Calculations : 2456511,96028
- Sunset : 17:55 LT G. Moon Age : +13H 12M
- Moonset : 18:13 LT Moon Lag Time : +00H 18M
- G. Moon Right Ascension : +09H 28M 22S G. Moon Declination : +09°:43':08"
- G. Sun Right Ascension : +09H 10M 17S G. Sun Declination : +16°:18':06"
- G. Moon Longitude : +141°:18':50" G. Moon Latitude : -04°:55':51"
- G. Sun Longitude : +135°:06':29" G. Sun Latitude : -00°:00':01"
- G. Moon Altitude : +02°:17':43" G. Moon Azimuth : +280°:02':18"
- G. Sun Altitude : -02°:48':04" G. Sun Azimuth : +286°:06':11"
- G. Relative Altitude : +05°:05':47" G. Elongation : +07°:55':12"
- G. Relative Azimuth : -06°:03':52" G. Phase Angle : +172°:03':33"
- G. Crescent Width : +00°:00':09" G. Moon Semi-Diameter : +00°:14':57"
- G. Illumination : 00,48 % G. Horizontal Parallax : +00°:54':52"
- G. Magnitude : -04,75 G. Distance : 399641,00 Km
- According to Odeh Criteria, using the following values at Best Time:
* Moon-Sun Topocentric Relative Altitude =+04°:11':04" (04,2°)
* Topocentric Crescent width = +00°:00':07" (0,12')
* q = -2,21
* The Crescent Visibility is: Not Visible Even With Optical Aid.
=======================================================================
* Remarks:-
- Date format: dd/mm/yyyy.
- The Prefix 'G.' means Geocentric, and 'T.' means Topocentric.
- For New Crescent: Moon Lag Time = Moonset - Sunset.
- For Old Crescent: Moon Lag Time = Sunrise - Moonrise.
- For New Crescent: Best Time = Sunset + 4/9 (Moon Lag Time).
- For Old Crescent: Best Time = Sunrise - 4/9 (Moon Lag Time).
Topocentric Calculation ;
By the Name of Allah
Islamic Crescents' Observation Project
Accurate Times 5.3, By Mohammad Odeh
* Settings:-
- Calculations for Shawwal 1434 AH Waxing Crescent (New, Evening).
- Crescent Visibility on: Wednesday 07/08/2013 CE
- Calculations are Done at Best Time at: 18:03 LT
- Calculations are Topocentric.
- INDONESIA Jakarta, Long: 106:50:43,0, Lat: -06:12:41,0, Ele:10,0, Zone:7,00
- Summer time is: Off
- Height above mean sea-level affects rise and set events.
- Refraction Settings: Temperature: 10 °C Pressure: 1010 mb
- Delta T: 68,34 Second(s)
=======================================================================
- T. Conjunction Time : 07/08/2013 CE, 03:22 LT
- Julian Date at Time of Calculations : 2456511,96028
- Sunset : 17:55 LT T. Moon Age : +14H 41M
- Moonset : 18:13 LT Moon Lag Time : +00H 18M
- T. Moon Right Ascension : +09H 24M 41S T. Moon Declination : +09°:49':25"
- T. Sun Right Ascension : +09H 10M 16S T. Sun Declination : +16°:18':07"
- T. Moon Longitude : +140°:24':54" T. Moon Latitude : -05°:06':56"
- T. Sun Longitude : +135°:06':21" T. Sun Latitude : -00°:00':03"
- T. Moon Altitude : +01°:22':52" T. Moon Azimuth : +280°:02':16"
- T. Sun Altitude : -02°:48':13" T. Sun Azimuth : +286°:06':11"
- T. Relative Altitude : +04°:11':04" T. Elongation : +07°:22':02"
- T. Relative Azimuth : -06°:03':55" T. Phase Angle : +172°:36':48"
- T. Crescent Width : +00°:00':07" T. Moon Semi-Diameter : +00°:14':58"
- T. Illumination : 00,41 % G. Horizontal Parallax : +00°:54':52"
- T. Magnitude : -04,69 G. Distance : 399641,00 Km
- According to Odeh Criteria, using the following values at Best Time:
* Moon-Sun Topocentric Relative Altitude =+04°:11':04" (04,2°)
* Topocentric Crescent width = +00°:00':07" (0,12')
* q = -2,21
* The Crescent Visibility is: Not Visible Even With Optical Aid.
=======================================================================
* Remarks:-
- Date format: dd/mm/yyyy.
- The Prefix 'G.' means Geocentric, and 'T.' means Topocentric.
- For New Crescent: Moon Lag Time = Moonset - Sunset.
- For Old Crescent: Moon Lag Time = Sunrise - Moonrise.
- For New Crescent: Best Time = Sunset + 4/9 (Moon Lag Time).
- For Old Crescent: Best Time = Sunrise - 4/9 (Moon Lag Time).
Data pada tanggal 07 Julli 2013 M berdasar aplikasi Mawaaqit 2001, yaitu :
- Waktu Ijtimak : 04:51
- Matahari Terbenam : 55:07
- Azimut : 286* 18’ 21,6”
- Bulan Terbenam : 18:12:27
- Azimut : 279* 45’ 51,8”
- Saat Matahari Terbenam :
- Umur Bulan : 13,07 Jam
- Fase Pencahayaan : 0,47 %
- Tinggi Dari Horizon : 3* 30’ 11,7”
- Azimut : 280* 17’ 5,7”
- Bright Limb : 326* 57’ 32,7”
- Elongasi : 7* 51’ 28,0”
Maka, untuk data astronomis pada tanggal 7 Juli 2013 (saat ijtimak), dapat disimpulkan bahwa :
1) Menurut Kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal :
Ijtimak telah terjadi pada 7 Agustus 2013 M Pkl. 04:51 WIB, dan waktu
matahari terbenam pada Pkl. 17:55:07 WIB, dan Bulan terbenam pada Pkl.
18:12:27 WIB, tinggi hilal dari horzon 3* 30’ 11,7” (sudah positif).
Maka ketiga kriteria Wujudul Hilal sudah terpenuhi, sehingga 1 Syawwal
1434 H jatuh sejak Pkl. 17:55:07 tanggal 7 Agustus 2013 M, dan telah
masuk Idul Fitri pada 8 Agustus 2013 M.
2) Menurut Kriteria Imkanur Rkyat 2-3-8 (MABIMS) :
Ijtimak telah terjadi pada 7 Agustus 2013 M Pkl. 04:51 WIB, dan waktu
matahari terbenam pada Pkl. 17:55:07 WIB, dan Bulan terbenam pada Pkl.
18:12:27 WIB, tinggi hilal dari horzon 3* 30’ 11,7” (< 2*) dimana
umur bulan 13,07 Jam dan sudut elongasi 7* 51’ 28,0”. Maka 1 Syawwal
1434 H akan masuk sejak matahari terbenam Pkl. 17:55:07 tanggal 7
Agustus 2013 M, dan telah masuk Idul Fitri pada 8 Agustus 2013 M.
3) Menurut Kriteria Imkanur Rukyat 4-6,4 (PERSIS) :
Mengingat Persatuan Islam (PERSIS) menggunakan aplikasi Accurate Time
dalam menghitung, maka ; Ijtimak telah terjadi pada 7 Agustus 2013 M
Pkl. 04:51 WIB, dan waktu matahari terbenam pada Pkl. 17:55:07 WIB, dan
Bulan terbenam pada Pkl. 18:12:27 WIB, Beda tinggi antara bulan dan
matahari (T. Relative Altitude) 04* 11' 04" (Idul Fitri pada 8 Agustus 2013 M.)
Alhamdulillah, untuk Idul Fitri 1434 H Insyaallah pada ketiga kriteria tersebut jatuh pada hari yang sama, yaitu Kamis tanggal 8 Agustus 2013 M.
Namun tentu, kita tidak harus terburu-buru untuk lebih sibuk menghadapi
Idul Fitri, ibadah shaum Ramadhan yang kita jalankan harus lebih
optimal lagi guna meningkatnya iman dan derajat taqwa benar-benar kita
raih.
Adi Damanhuri
Wa Allahu a’lam bishshowwab
Fastabiqul Khoirot
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh.
0 Comments:
Posting Komentar