Jumat, 04 Juli 2014

Gen manusia purba Denisovan banyak berada dalam tubuh warga Tibet

Ilustrasi 
 
Sebuah studi terbaru mengungkapkan rahasia kekuatan orang-orang Tibet. Selama ini, banyak spekulasi mengenai misteri mengapa orang Tibet bisa bertahan di dataran tinggi, dengan kadar oksigen yang rendah tanpa merasakan pusing.
Para ilmuwan menyatakan bahwa orang Tibet memiliki gen khusus yang dapat menipiskan darah, sehingga mampu mengatasi kekurangan oksigen di pegunungan tinggi.

Melansir berita Reuters, Kamis 3 Juli 2014, kemampuan orang Tibet ini merupakan warisan dari Denisovans, kerabat modern manusia yang hidup 50 ribu tahun lalu.
Manusia purbakala Denisovan diperkirakan melakukan perkawinan dengan nenek moyang mereka. Inilah, kemudian yang memungkinkan warga Tibet mampu bertahan di ketinggian 15 ribu kaki, atau sekitar 4.500 di atas permukaan laut.


Diketahui, orang yang tidak memiliki gen khusus akan mengalami kesulitan saat berada di ketinggian yang berdampak pada tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, melahirkan bayi dengan berat badan tidak ideal, bahkan mengakibatkan tingginya kematian bayi dalam kandungan.

Sedangkan Denisovan merupakan manusia kuno. Keberadaannya dikenali, setelah ditemukan fosil manusia purba yang berbeda dengan Homo Sapiens lain di sebuah gua di Siberia. Dari tes DNA menunjukkan bahwa Denisovan berbeda dengan Neanderthal.

"Temuan ini menunjukkan bahwa pertukaran gen melalui perkawinan dengan spesies yang telah lama punah dalam evolusi manusia memiliki peranan penting daripada yang diperkirakan sebelumnya," ujar Rasmus Nielsen, profesor komputasi biologi di University of California, Berkeley, dan University of Copenhagen.

Dari temuan itu, peneliti menyebutkan gen dari spesies manusia kuno telah membantu manusia modern untuk menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan yang berbeda.

"Seperti pertukaran gen dengan spesies lain yang membantu manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang dihadapi, ketika mereka menyebar keluar dari Afrika menuju seluruh dunia," ucap Nielsen.

Dilansir Australian Broadcasting Corporation (ABC) News, dalam studi tersebut mereka melakukan penelitian genetika terhadap 40 orang tibet dan 40 orang Han Tiongkok.
Dari hasil genetika tersebut, menunjukkan hampir seluruhnya, sekitar 90 persen warga Tibet memiliki varian gen yang mampun bertahan di ketinggian, sedangkan sisanya berasal dari Han Tiongkok

Sumber : warga tibet

0 Comments:

Business

Business

BTemplates.com

Sports
Diberdayakan oleh Blogger.

Comments

Recent

Bottom Ad [Post Page]

Search

Find Us On Facebook

Advertisement

Ads

Featured Video

Video Example

Subscribe Us

Video Of Day

Video Example

Text Widget

Sample Text

About Me

Foto saya
Alumni UMSIDA, sekarang berkhidmat sebagai Guru Madrasah Pinggiran

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Footer Logo

Footer Logo

YOUR PERFECT STYLE

Nam eget nisi mauris. Donec purus lacus, congue eget tortor sed, dapibus pretium ante

Breaking News

Sponsor

Ads

Full width home advertisement

BTemplates.com

Ads

Flickr Images