Jumat, 13 Maret 2015
- Maret 13, 2015
- maz.chatnow
- Sejarah
- No comments
Siapa tak kenal dengan keindahan Istana Taj Mahal di India. Istana tersebut bahkan kerap disebut sebagai salah satu keajaiban dunia.
Dibalik kecantikan Taj Mahal, ada sejarah yang melatarbelakangi pembangunannya. Konon, bangunan itu didirikan oleh Kaisar Mughal Shah Jahan sebagai monumen makam untuk istri tercintanya, Mumtaz Mahal, yang meninggal dunia saat melahirkan.
Tetapi sebuah drama yang beberapa waktu lalu dipentaskan di India mengindikasikan bahwa ada motif lain dibalik pembangunan Taj Mahal.
Mungkinkah gedung itu dibangun karena rasa bersalah?
"Konflik adalah pendorong dalam naskah saya," kata Dilip Hiro, seorang penulis dan pakar hubungan internasional berbasis di London, seperti dikutip dari laman BBC, Minggu 11 Januari 2015.
Dalam kisah Taj Mahal, Hiro mengeksplorasi konflik pada pasangan yang cintanya terukir sebagai sebuah kisah populer.
"Sebagai orang India, saya terkesima oleh Taj. Kisah konvensional di belakangnya adalah cinta abadi Shah Jahan untuk Mumtaz. Secara sederhana, ini bukan drama tentang kecantikannya, drama ini adalah bagaimana meraih kekuasaan penuh sebagai kaisar," ujar dia.
Hiro pertama kali menulis naskah drama Taj Mahal dalam bahasa Inggris pada 1970-an dengan judul Tale of Taj.
Drama ini pertama kali dipentaskan untuk pertama kalinya dalam bahasa Urdu, sebuah bahasa yang digunakan rakyat India di masa pemerintahan Shah Jahan dan masih digunakan oleh banyak orang India saat ini.
Bagaimana kisahnya?
Mumtaz adalah istri ketiga dan istri yang paling disayang Shah Jahan sehingga kisah cinta mereka menjadi legenda.
Mumtaz digambarkan sebagai istri yang cantik dan setia dan rela memiliki banyak anak dengan suaminya. Ia meninggal saat melahirkan anak ke-14.
"Tapi ada sisi lain yang tidak banyak diketahui, ia bukan istri yang cantik dan setia sama sekali. Ia adalah pecatur yang sangat hebat, jauh lebih hebat dari Shah Jahan, dan dia ambisius serta kejam," kata sutradara M Sayeed Alam dari kelompok teater Delhi Pierrot's Troupe.
Para ahli sejarah setuju bahwa perempuan-perempuan kerajaan pada periode Mughal menerapkan otoritas politik yang signifikan. Kejutan dari drama ini berpusat pada permainan catur dengan taruhan tinggi.
Mumtaz meninggal di pelukan suaminya
Saat itu, Mumtaz yang sedang hamil tua menantang suaminya untuk mempertaruhkan takhtanya. Dan ketika sang kaisar kalah, ia pun naik takhta dan mewujudkan ambisinya yang kejam.
Sang kaisar menyadari bahwa ratunya harus dihentikan. Pertengkaran memperebutkan cap kerajaan berakhir dengan jatuhnya Mumtaz dari takhta dan meninggal saat melahirkan.
Namun apakah itu hanya sebuah kecelakaan atau apakah ia didorong?
Drama ini tidak memberikan jawaban pasti bagaimana Mumtaz tewas. Tetapi penonton pergi dengan membawa satu kecurigaan, bahwa mungkin Kaisar Shah Jahan berperan dalam kematiannya.
Jadi, apakah Taj Mahal benar monumen untuk cinta atau monumen penyesalan atas pembunuhan?
Sampai sekarang, belum ada jawaban yang pasti soal itu.
sumber : taj mahal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Posting Komentar